Panduan dalam Mempersiapkan Kehamilan
dr. med Damar Prasmusinto, Sp.OG(K) | 24 April 2021
Berbicara tentang mempersiapkan kehamilan sebetulnya tidak akan cukup dijelaskan dalam waktu singkat karena cukup banyak hal-hal yang perlu diperhatikan. Namun secara umum, persiapan kehamilan meliputi persiapan fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi. Pada kesempatan ini mungkin dapat secara singkat disampaikan bagaimana persiapan fisik ibu untuk persiapan kehamilan.
Para ahli sepakat bahwa asal muasal perkembangan kesehatan dan penyakit manusia dimulai sejak kehidupan dini, yaitu kehidupan di dalam rahim. Kehamilan secara umum dibagi atas tiga tahapan, yaitu trimester I, II, dan III. Pembagian ini dilakukan karena masing-masing trimester memiliki karakteristik sendiri-sendiri.
Semua kebutuhan kehidupan janin dipenuhi oleh ibu dan ibu mempunyai mekanisme adaptasi untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Pada dasarnya, ibu harus memenuhi kebutuhan nutrisinya agar janin di dalam kandungan juga memperoleh nutrisi yang cukup untuk bertumbuh.
Status nutrisi seorang ibu dapat dilihat melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium, tidak dapat dilihat dari sisi fisik luarnya saja. Misalnya seorang yang gemuk belum tentu nutrisinya terpenuhi semua. Begitu pula dengan ibu yang terlihat langsing, karena mungkin saja nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sudah terpenuhi semua dan ibu dapat mengontrol berat badannya.
Pentingnya status kesehatan calon ibu dan ayah
Nutrisi yang dikonsumsi ibu harus seimbang, baik makro maupun mikronutriennya, organik dan non-organik. Tentang apa yang harus ibu konsumsi, sebaiknya ditanyakan kepada dokter ibu, karena belum tentu setiap orang mempunyai kebutuhan yang sama.
Status kesehatan ibu juga penting diperiksa, artinya perlu juga dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ibu memiliki penyakit menular atau bawaan. Kadang kala penyakit tertentu hanya ringan gejalanya dan kita menyangka hanya sekadar ‘masuk angin’ biasa. Contohnya banyak orang Indonesia yang tidak menyadari mengidap hepatitis B, atau thalassemia minor. Padahal penyakit ini termasuk penyakit yang berbahaya.
Berkenaan dalam mempersiapkan kehamilan, hal yang sama juga perlu dilakukan oleh suami. Artinya, pasangan harus sama-sama bertanggung jawab atas kesehatan dirinya, agar mereka dapat menghasilkan embrio yang sehat dan menjadi janin kemudian bayi yang sehat pula.
Jangan abaikan persiapan mental
Selain persiapan fisik, calon ibu dan ayah perlu juga mempersiapkan mental. Termasuk di dalamnya memahami proses kehamilan, bulan per bulan, dimana calon ayah harus memahami berbagai fase yang akan dilalui ibu hamil, dan bagaimana ayah mendukung dan membantunya.
Panduan dalam mempersiapkan kehamilan yang utama adalah calon ibu dan ayah tetap berbahagia dalam menjalaninya. Seberapa pun beratnya kondisi yang harus dilewati, misalnya jika ibu mengalami morning sickness yang hebat. Anak dengan orang tua yang saling mendukung bahkan sebelum ia dilahirkan, akan memiliki peluang besar untuk menjadi anak yang sehat dan bahagia setelah ia lahir.