KESEHATAN ANAK

Pastikan Si Kecil Sehat Selama Berpuasa

Buah hati Anda kelihatan bersemangat sekali untuk berpuasa. Tak masalah, pastikan Si Kecil sehat selama berpuasa.

Dyah Soekasto | 21 April 2021

Menghadapi bulan suci Ramadan, tak ada salahnya mengajak Si Kecil memaknai momen ini dengan mengajaknya belajar puasa. Sebagai awal, Anda bisa mengajaknya berpuasa selama beberapa jam sehari dan secara bertahap mengenalkannya pada puasa sepanjang hari. Tapi ingat, jangan sampai memaksanya.

Penting untuk mengajari anak cara berpuasa yang benar agar dia terbiasa secara mental dan fisik untuk berdisiplin. Saat cuaca cenderung panas, pertimbangkan usia anak Anda untuk menghindarinya dari sakit dan kelelahan. Satu hal yang paling penting adalah memperhatikan makanan bergizi untuk anak.

Menurut pakar nutrisi dari Malaysian Paediatric Association’s Positive Parenting Programme. Prof Dr. Norimah A. Karim, idealnya menjelang Ramadan orang tua melatih anak makan dalam porsi kecil untuk membantu mengendalikan godaan untuk makan dalam porsi besar.

“Saat Ramadan semakin dekat, kurangi jumlah makan anak setiap hari agar pikiran, tubuh, dan nafsu makannya selaras saat puasa. Kurangi konsumsi garam dan gula anak Anda secara bertahap karena hal ini dapat meningkatkan rasa haus,” kata Prof. Norimah.

Selama Ramadan, ajak anak puasa secara bertahap. Bila pada hari pertama ia hanya bisa bertahan hingga jam 11 pagi, biarkan saja. Mungkin esok harinya ia dapat bertahan lebih lama menahan lapar dan dahaga. Lakukan secara bertahap hingga anak mampu berpuasa penuh.

Perhatikan makanan anak

Beri anak makanan bergizi saat sahur, yakni makanan yang lambat dicerna dan kaya serat seperti sereal gandum utuh, buah dan sayuran.

Jangan biarkan anak makan berlebihan (dapat menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan). Hindari juga makan makanan pedas karena berisiko mendorong naiknya produksi asam lambung.

Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan anak adalah dengan memasukkan berbagai sumber protein (misalnya susu, keju, dan yogurt dalam makanan dan cemilannya). Karbohidrat seperti nasi dan kentang juga merupakan sumber energi penting.

Pastikan makanan anak terlihat banyak warna (dari buah dan sayur), karena makanan tersebut mengandung berbagai vitamin dan mineral. Bahkan makanan putih seperti bawang putih, bawang bombay, jamur dan kembang kol juga mengandung allicin dan quercetin (zat yang dapat melindungi tubuh dari peradangan).

Sahur

  • Makanan yang disarankan: serealia, oat, roti wholemeal, pancake, sayur, bubur ayam, roti lapis tuna, keju, atau telur.
  • Minuman: susu, minuman malt, air putih, yogurt, jus buah
  • Buah: pisang, pepaya, semangka.

Buka puasa

  • Makanan yang disarankan: kurma, nasi dengan ayam (kari, ayam goreng, ayam kecap), laksa, mi goreng, rendang, pulut, lemang, aneka kue tradisional, roti jala.
  • Minuman: air putih, jus buah, teh manis hangat.
  • Buah: mangga, semangka, pepaya.

Cemilan sesudah teraweh

  • Usai sholat teraweh bersama keluarga, anak boleh mencicipi aneka cemilan, misalnya kue tradisional seperti onde-onde, kue lapis, lemper, dan lain-lain. Sebagai penyegar sajikan cincau, jus buah, es blewah atau timun suri. Tapi ingat, hindari minuman yang terlalu manis.

Sementara itu, ahli gizi, Mayor Razni Shauna Abdul Razak dari Armed Forces Hospital Tuanku Mizan, mengingatkan agar orang tua memastikan anak-anak yang berpuasa tetap terhidrasi. “Pastikan anak cukup minum saat berbuka dan sahur. Air menjaga tubuh anak terhidrasi sejak fajar hingga senja hari. Lebih baik beri air putih, batasi minuman yang mengandung gula dan minuman diuretik seperti kopi, soda, dan teh hitam. Selain itu, minuman berkarbonasi juga dapat menghasilkan gas dan menyebabkan ketidaknyamanan pada lambung.”

Memang baik menanamkan puasa pada anak sejak kecil, namun pastikan Si Kecil sehat selama berpuasa. Pastikan bahwa anak terpenuhi kebutuhan gizinya.

Ada kalanya anak malas makan saat sahur (karena masih mengantuk), untuk itu Anda perlu berpikir lebih kreatif dalam menghidangkan makanan agar anak semangat untuk makan. Libatkan anak dalam perencanaan menu, agar ia bersemangat.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan