KESEHATAN IBU

Panduan Puasa untuk Ibu Hamil

Puasa Ramadhan merupakan kewajiban umat Muslim, tak terkecuali bagi ibu hamil. Amankah berpuasa saat hamil? Ikuti panduan puasa untuk ibu hamil, berikut ini.

dr. Yudianto Budi Saroyo, Sp.OG | 27 April 2020

Pada dasarnya, kondisi hamil bukanlah hambatan ibu untuk dapat menjalankan puasa. Meski demikian, karena kebutuhan nutrisi yang meningkat, ibu perlu lebih memerhatikan asupan makanan dan minuman selama puasa. 

Kebutuhan kalori ibu hamil amat dipengaruhi berat badan sebelum hamil, hal ini perlu dipertimbangkan saat berencana puasa, terutama untuk kehamilan trimester dua dan tiga dimana kebutuhan janin meningkat pesat. 

Sedangkan saat trimester pertama, janin belum membutuhkan banyak nutrisi, dan lebih dipengaruhi oleh cadangan nutrisi tubuh ibu sebelumnya. Di awal masa kehamilan, puasa dapat dilakukan tanpa terlalu perlu khawatir bayi kekurangan nutrisi. Kalaupun terjadi gangguan, lebih karena ‘morning sickness’ yang dapat mengganggu proses puasa.

Prinsip makan ibu hamil saat puasa

Berikut panduan ibu hamil saat berpuasa, usahakan untuk tetap makan tiga kali dalam sehari, yaitu ketika:

  • Sahur sebagai makan pagi yang padat bergizi.
  • Berbuka puasa sebagai makan siang. 
  • Makan sebelum tidur sebagai pengganti makan malam. 

Pilih jenis makanan dan minuman yang bergizi seimbang dan berkualitas. Perhatikan kuantitas asupan makanan. Sebaiknya setiap kali makan, ibu mengonsumsi karbohidrat sekitar 45-60%, protein 30%, dan lemak 10-15% agar kebutuhan janin dalam rahim untuk tumbuh berkembang tetap terpenuhi.  

Hati-hati perubahan hormonal menyebabkan ibu hamil lebih mudah lapar dan lebih cepat kenyang. Hal ini yang banyak menjadi kendala ibu hamil untuk terus berpuasa dan memang sulit dihindarkan. Namun tak perlu khawatir karena tidak akan berpengaruh pada bayi selama Ibu tidak kekurangan berat badan sebelumnya dan dalam kondisi sehat. 

Panduan puasa untuk ibu hamil

Untuk menjalani kehamilan sekaligus ibadah yang optimal, tentunya ibu perlu persiapan ekstra sebelum memasuki bulan Ramadhan. 

Menjaga berat badan ideal. Berat badan menjadi salah satu patokan apakah cadangan nutrisi ibu tercukupi, terutama untuk kebutuhan makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Ibu yang awal kehamilannya memiliki berat badan kurang, ditakutkan akan mengalami kesulitan untuk menaikkan berat badannya bila berpuasa. Jadi, usahakan untuk mendapatkan berat badan optimal sebelum kehamilan. 

Jaga kesehatan. Tidur cukup, bergaya hidup aktif, dan konsumsi makanan bergizi agar tak gampang sakit. Penyakit akan menyerap kebutuhan nutrisi ibu lebih banyak dan menurunkan daya tahan tubuh.

Lakukan pemeriksaan pada trimester awal. Untuk memastikan status kesehatan, termasuk status nutrisi. Misalnya pemeriksaan kadar Hb yang bisa menjadi petunjuk kondisi anemia, umumnya karena kekurangan zat besi. Begitu juga pemeriksaan ferritin, bisa menjadi petunjuk lebih awal kekurangan cadangan zat besi. Anemia sebaiknya diobati terlebih dahulu sebelum berpuasa. 

Obati penyakit kronis. Pastikan ibu sehat dan konsultasikan pada dokter bila memiliki penyakit seperti asma, hipertensi, atau mungkin infeksi yang kronis. Jangan sampai penyakit-penyakit ini membuat ibu tak dapat berpuasa. 

Cukupi cadangan mikronutrien tubuh. Suplementasi vitamin dan mineral sebaiknya rutin dikonsumsi untuk memastikan cadangan mikronutrien. 

Dengan mengikuti panduan puasa untuk ibu hamil, diharapkan ibu hamil dapat menjalankan rukun Islam ke-tiga ini dengan lancar.

Tag Terkait
asma pekerjaan makan
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan