KESEHATAN IBU

Pemeriksaan TORCH untuk Ibu Berisiko

Beberapa jenis penyakit/ infeksi bisa ditularkan ibu pada janinnya. Oleh karenanya, pemeriksaan TORCH untuk ibu berisiko sangat disarankan. Terutama di awal masa kehamilan.

Dr. dr. Med Damar Prasmusinto, Sp.OG(K)  | 26 Januari 2021

Kesehatan ibu hamil turut memengaruhi kesehatan bayi pada saat dikandung maupun setelah dilahirkan. Pada awal kehamilannya, seorang ibu perlu mempersiapkan diri dengan baik. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan seperti TORCH (pemeriksaan untuk infeksi Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex).

Pemeriksaan TORCH untuk ibu berisiko sangat disarankan. Selain berguna untuk mendeteksi adanya infeksi pada janin, pemeriksaan TORCH dapat menjadi langkah penentu pengobatan dalam mencegah komplikasi yang lebih serius pada saat bayi dilahirkan. Apa saja infeksi yang dapat dideteksi dengan TORCH?

Mengenal TORCH lebih dekat

TORCH merupakan sekelompok infeksi menular yang dapat ditularkan ibu pada janin melalui aliran darah. Dampak yang ditimbulkan oleh masing-masing infeksi ini berbeda dan dapat berujung pada kecacatan, bahkan kematian.

  • Toksoplasma

Penyakit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii ini ditularkan dari hewan ke manusia atau melalui makanan dan minuman yang sudah tercemar. Parasit dapat ditularkan ibu pada janin melalui plasenta. Sekitar 5-10% ibu hamil mengalami keguguran spontan, 8-10% bayi lahir dengan kerusakan mata dan otak, dan 10-13% lahir selamat, namun mengalami gangguan penglihatan.

  • Rubella

Sering juga disebut campak Jerman, rubella dapat mengakibatkan kelainan bawaan pada janin seperti buta, tuli, penyakit jantung, atau keterbelakangan mental. Ibu juga dapat mengalami keguguran.

  • Cytomegalovirus (CMV)

CVM termasuk kelompok virus herpes yang paling banyak ditemukan di dunia. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual atau selama masa kehamilan. Sekitar 10% menyebabkan komplikasi kehamilan dan 80-90% bayi yang dilahirkan dari ibu dengan infeksi virus ini dapat mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, atau keterbelakangan mental.

  • Herpes Simplex (HSV)

Virus penyebabnya ada dua jenis, yaitu HSV 1 dan HSV 2 yang umumnya ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak atau kontak seksual pada orang dewasa. Kedua tipe HSV tersebut bisa mengakibatkan gangguan parah pada janin atau bayi saat lahir, dan bahkan berakibat fatal.

Kriteria ibu berisiko

Pemeriksaan TORCH disarankan pada kunjungan pranatal pertama. Memang tes TORCH tergolong cukup mahal, namun pemeriksaan ini memberikan manfaat yang sebanding. Dengan mempertimbangkan berbagai dampak serius yang bisa terjadi pada janin maupun kehamilan ibu, maka pemeriksaan TORCH untuk ibu berisiko tinggi sangat disarankan.

Ibu yang masuk ke dalam kategori berisiko tinggi adalah jika memiliki kebiasaan tertentu, diantaranya:

  • gemar mengonsumsi sayuran mentah (contohnya salad atau karedok)
  • senang mengonsumsi daging yang tidak dimasak sempurna
  • memelihara kucing atau anjing, serta membersihkan kandang maupun kotak kotorannya sendiri.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Mendidik Anak Multilingual

Artikel Selanjutnya

Memilih Krim Anti-Aging

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan