Penyakit yang Rentan Datang di Musim Hujan
Desi Hariana | 6 Desember 2019
Selain kemungkinan genteng bocor dan datangnya banjir, beberapa penyakit berikut ini juga biasanya jadi masalah saat musim penghujan tiba. Hal ini terjadi karena kuman atau media pembawa kuman (virus maupun bakteri) berkembang biak dan tumbuh subur di lingkungan yang lembab atau tergenang. Oleh karenanya, kita perlu waspada terhadap berbagai penyakit di musim hujan berikut ini:
1. Penyakit yang menular melalui nyamuk
Malaria, Chikungunya, dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah beberapa penyakit di musim hujan yang menular dengan perantara nyamuk. Malaria disebarkan oleh nyamuk Anopheles, sedangkan Dengue dan Chikungunya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini memiliki gejala yang kurang lebih sama, mulai dari rasa lemas, sendi-sendi terasa sakit, demam, ruam di kulit, ditambah beberapa gejala spesifik lainnya. Begitu demam berlangsung tiga hari, segera bawa anak ke dokter untuk menjalani pemeriksaan darah.
2. Kolera, tipes, rotavirus diare, gastroenteritis
Penyakit yang berhubungan dengan gangguan pencernaan dapat terjadi saat musim hujan tiba, karena berhubungan dengan kebersihan lingkungan dan makanan yang dikonsumsi. Dengan kelembaban yang meningkat, baik virus maupun bakteri penyebab gangguan pencernaan pun tumbuh subur. Karena gejala khasnya adalah mual, muntah, dan diare, waspada selalu terhadap bahaya dehidrasi. Berikan larutan oralit untuk menjaga ion-ion tubuh penderita.
3. Leptospirosis
Penyakit yang disebarkan melalui tikus ini biasanya mewabah di daerah yang baru saja terkena musibah banjir, atau di daerah yang dekat dengan pembuangan sampah. Bakteri Leptospira yang menjadi penyebab penyakit ini berkembang biak di kubangan air kotor dan masuk melalui luka di tubuh yang mengalami kontak dengan air tersebut. Itu sebabnya kita harus selalu menggunakan sepatu booth dan sarung tangan kala membersihkan sisa-sisa banjir.
4. Influenza atau masuk angin (common cold)
Virus influenza menyebar melalui udara (akibat batuk atau bersin si penderita) dan sangat mudah menular. Infeksi terjadi pada saluran napas bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan. Gejalanya berupa badan meriang, pusing, sakit di bagian persendian, batuk pilek, dan lemas. Gejala ‘masuk angin’ biasanya tanpa disertai batuk dan pilek namun dapat berubah menjadi flu sewaktu-waktu karena imunitas tubuh sedang rendah. Karena tidak membutuhkan antibiotik, baik flu maupun masuk angin dapat diobati dengan pengobatan tradisional di rumah dan cukup istirahat. Jika gejala tak berkurang dalam beberapa hari, sebaiknya segera berobat ke dokter.
5. Penyakit kuning (Hepatitis A)
Penyakit yang satu ini sangat menular dan berbahaya karena mengakibatkan infeksi pada hati. Virus Hepatitis A menyebar melalui kotoran penderita yang terbawa melalui berbagai media seperti perantaraan lalat, air cucian yang kotor (misalnya mencuci di sungai), atau tangan yang tidak dicuci bersih setelah membersihkan kotoran penderita. Gejalanya antara lain jaundice atau warna kuning di mata, kulit, dan urin, sakit perut, mual, demam, diare, dan lemah. Segera datang ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi:
https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/10-most-common-monsoon-diseases/articleshow/20644250.cms
https://international.wockhardthospitals.com/most-common-monsoon-diseases-and-how-to-prevent-them
https://www.rappler.com/move-ph/issues/disasters/102032-rainy-season-diseases-signs-prevention