Perlu Diperhatikan Tentang Keguguran
dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG(K) | 18 Juni 2020
Dalam dunia kedokteran, keguguran disebut sebagai abortus. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan adanya pengeluaran hasil konsepsi/ pembuahan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu atau berat lahir janin kurang dari 500 gram.
Pada ibu hamil, risiko keguguran mencapai 15-40% dan kerap terjadi pada usia kehamilan 3 bulan dengan persentase 60-75%.
Jenis keguguran
Ada beberapa jenis keguguran yang perlu diketahui ibu:
Abortus komplet, semua hasil konsepsi berhasil keluar.
Tanda-tandanya antara lain:
- Embrio sudah berbentuk janin dan lepas seluruhnya dari dinding rahim.
- Biasanya terjadi di awal kehamilan ketika plasenta belum terbentuk.
- Janin dengan sendirinya keluar dari rahim, spontan maupun dengan alat bantu.
Abortus tidak lengkap
Tanda-tandanya antara lain:
- Sebagian jaringan embrio sudah terlepas dari dinding rahim dan sebagian jaringan ada di mulut rahim.
- Jika terjadi pendarahan terus menerus, embrio/janin harus dikeluarkan melalui operasi.
Abortus insipiens
Sebagian jaringan sudah turun dan berada di mulut rahim, tapi seluruh embrio masih berada di dalam rahim. Pada kasus ini sangat kecil kemungkinannya untuk mempertahankan janin.
Abortus imminens
Tandanya adalah hasil pembuahan (embrio) lepas sebagian atau terjadi pendarahan di belakang tempat embrio menempel. Karena embrio masih berada di dalam rahim dan dapat bertahan hidup, umumnya masih bisa diselamatkan.
Tanda-tanda keguguran
Apa yang terjadi ketika ibu mengalami keguguran? Beberapa tanda berikut adalah tanda-tanda paling penting:
- Pendarahan
Bisa berupa bercak maupun pendarahan hebat. Terkadang bagian jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek ikut keluar bersamaan dengan darah.
- Kram/kejang perut
Rasanya mirip kram perut saat awal datang bulan. Kram biasanya hilang timbul dalam periode yang lama. Kram atau kejang dapat terjadi di panggul.
- Nyeri bagian bawah perut
Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar perut, rasa sakit juga terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan dan daerah alat kelamin. Nyeri terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari sejak munculnya gejala pendarahan.
Ketika ibu hamil merasakan ada yang mencurigakan atau tak nyaman dengan kehamilannya, kunjungi dokter kebidanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.