Pubertas pada Anak Autistik
Handayani Andri, Amd.OT S. Pd | 27 Februari 2020
Seorang anak memasuki masa pubertas ditandai dengan suara yang mulai berubah, tumbuh rambut pada daerah tertentu (termasuk kemaluan) dan payudara yang membesar pada anak perempuan. Tanda-tanda pubertas biasanya muncul di usia 10 tahun pada anak perempuan, dan usia 11 tahun pada anak laki-laki.
Masa pubertas pada anak autistik
Anak dengan autisme bisa saja mengalami masa pubertas lebih awal daripada umumnya. Anak autistik bukan tidak mungkin sudah mengalami pubertas di usia 7 tahun. Keterbatasan penalaran dan pengendalian diri pada anak autistik membuat mereka lebih awal mengalami pubertas. Di sinilah peran orangtua sangat penting dalam mendampingi anak, agar mereka dapat melewati masa pubertas dengan nyaman.
Kesulitan berkomunikasi
Di masa pubertas ini, anak memiliki banyak pertanyaan dan butuh tempat ‘curhat’. Hal inilah yang tak bisa dilakukan oleh anak-anak dengan spektrum autisme, karena mereka memiliki kendala dalam berkomunikasi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam menghadapi pubertas pada anak autistik, seperti:
- Sejak dini memperkenalkan pendidikan seksual sebagai persiapan ketika mengalami perubahan fisik. Pendidikan harus diberikan lebih awal lagi, karena anak dengan kebutuhan khusus mengalami kelambatan dalam proses pembelajaran dan pemahaman akan pubertas.
- Orangtua perlu memberi batasan menyangkut perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Pubertas pada anak autistik dapat mendorong perilaku yang dianggap tidak pantas di depan orang lain, misalnya menggaruk organ intim, melakukan onani dan masturbasi di depan umum. Orangtua perlu memberikan pengertian pada anak agar perilaku tersebut sebaiknya dilakukan di kamarnya sendiri, sebagai wilayah pribadi.
- Ajarkan pada anak dengan bahasa sederhana, dan bila memungkinkan gunakan alat bantu visual agar anak benar-benar memahami hal yang disampaikan.
Orangtua perlu menjadi pendamping setia kala pubertas pada anak autistik ini terjadi. Anak-anak ini membutuhkan dukungan moral, juga bimbingan yang lebih dekat lagi, dibandingkan yang dibutuhkan oleh anak-anak lainnya.