KESEHATAN ANAK

Redflags Perkembangan Anak 2 Tahun

Si Kecil kok belum bisa mengucapkan kata-kata sederhana di usianya yang sudah memasuki 2 tahun? Ayo saatnya para orang tua memahami redflags perkembangan anak 2 tahun. Apa saja yang perlu dicermati?

Dyah Soekasto | 30 Agustus 2022

Karena satu dan lain hal, ada anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau kehilangan keterampilan yang sebelumnya ia kuasai. Ayah dan Ibu perlu memahami redflags perkembangan anak 2 tahun berikut ini:

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Konsultasikan segera dengan dokter, bila anak menunjukkan perilaku berikut ini:

  • Tidak bisa menggunakan frasa dari dua kata, seperti “minum susu”.
  • Tidak paham fungsi dari benda-benda di sekitarnya, seperti sikat, telepon, garpu, atau sendok.
  • Tidak bisa meniru gerakan dan kata-kata orang lain.
  • Tidak bisa mengikuti instruksi sederhana.
  • Tidak bisa berjalan dengan lancar.
  • Kehilangan kemampuan yang pernah ia miliki.

Tanyakan pada dokter anak bila Anda menemukan tanda-tanda keterlambatan perkembangan mental yang mungkin terjadi pada usia ini.

American Academy of Pediatrics menyarankan Anda untuk membawa anak untuk menjalani skrining autisme dan perkembangan secara umum di usia 2 tahun.

Bantu anak belajar dan tumbuh

Anda bisa membantu anak Anda belajar dan tumbuh. Lakukan dengan cara yang menyenangkan dengan mengajaknya mengobrol, membacakan cerita, bernyanyi dan bermain bersama setiap hari. Ada beberapa aktivitas yang bisa dinikmati bersama anak usia 2 tahun.

Apa aktivitas yang bisa Anda lakukan Bersama Si Kecil?

  • Mengajak anak untuk mengerjakan tugas rumah tangga sederhana seperti menyapu dan menyiapkan makan malam. Berikan pujian pada anak apabila ia telah membantu dengan baik.
  • Berikan anak perhatian dan pujian ketika ia dapat mengikuti instruksi. Batasi perhatian untuk perilaku yang menentang, lebih baik berikan perhatian lebih pada sikap anak yang baik daripada yang buruk.
  • Ajarkan anak untuk mengenali dan menyebutkan bagian tubuh, nama binatang atau benda lain yang dijumpai di sekitarnya. Lebih menarik jika Anda mengenalkannya dalam bentuk lagu.
  • Hindari mengoreksi ketika anak mengatakan kata-kata yang kurang tepat. Lebih baik ulangi kalimat atau kata yang benar, “Ini namanya bola.”
  • Dorong anak untuk menyebutkan nama sebuah benda daripada hanya menunjuknya. Jika anak belum dapat menyebut “susu,” berikan suara “S” sebagai kata kunci untuk menolongnya. Selanjutnya, Anda bisa mendorong anak untuk mengucapkan kalimat lengkap, seperti “Aku ingin susu.”
  • Sembunyikan mainan anak di beberapa sudut rumah, dan biarkan ia menemukannya.
  • Bantu anak bermain puzzle bentuk, memahami warna atau mengenal binatang. Sebutkan nama dari bagian tersebut ketika ia memasangnya.
  • Ajak anak untuk bermain balok. Bermain menyusun menara secara bergantian dan merobohkannya bersama-sama.
  • Lakukan ‘proyek’ seni bersama anak dengan menggunakan krayon, cat air dan kertas. Jelaskan pada anak apa yang akan dibuat dan gantungkan hasilnya di dinding atau pintu kulkas agar anak merasa karyanya dihargai.
  • Mintalah anak membantu untuk membuka pintu, laci, atau membalikkan halaman majalah atau buku.
  • Saat anak sudah lancar berjalan, mintalah ia untuk membawakan hal-hal yang ringan untuk Anda.
  • Tendang bola ke bebagai arah dengan anak. Jika ia dapat melakukannya dengan baik, dorong ia untuk berlari dan menendangnya.
  • Bawa anak ke taman agar dia bisa beraktivitas fisik seperti berlari, memanjat atau berjalan. Pastikan anak selalu berada dalam pengawasan Anda.

Dunia seorang anak adalah bermain, dan ayah ibu adalah teman main pertama anak. Lewat bermain pula Anda dapat mengajarkan banyak keterampilan pada Si Kecil. Sambil bermain, Anda dapat mencermati ada tidaknya redflags di usia anak. Selamat bermain!

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan