KESEHATAN ANAK

Sesuaikan Jenis Olahraga dengan Usia Anak

Agar anak tetap bugar, ia juga butuh berolahraga. Bagi orangtua, hendaknya selalu mengingat untuk menyesuaikan jenis olahraga dengan usia anak agar tidak berlebihan dan anak dapat menikmati kegiatan ini.

Anissa Aryati | 6 Oktober 2020

Banyaknya kegiatan di depan layar membuat anak dan orangtua juga sama-sama melakukan gaya hidup sedentary atau kurang gerak. Bantu anak tetap bugar dengan mengajaknya berolahraga. Bangkitkan minatnya terlebih dahulu, lalu ajak ia melakukan beberapa gerakan senam sederhana. Tentunya jangan lupa untuk sesuaikan jenis olahraga dengan usia anak.

Olahraga perlu disesuaikan dengan usia anak

Saat mengajak anak berolahraga, orangtua perlu memerhatikan usia, tingkat kemandirian, serta kemampuan motorik anak. Tidak semua jenis olahraga cocok untuk segala jenjang usia.

1. Balita dan anak prasekolah

Anak usia ini lebih cocok melakukan olahraga yang mengulik kegiatan dasar, seperti berjalan, melompat, melempar dan menangkap bola, bersepeda roda tiga dan belajar memanjat pada permainan ringan di playground. Anak usia balita hanya diajak bergerak dengan melatih ketangkasannya.

2. Anak di atas 5 tahun

Olahraga berfokus pada teknik dan gerakan yang tepat. Latihan kekuatan bisa dimulai di usia ini karena anak sudah mulai memiliki fokus perhatian dan koordinasi motorik yang baik serta mampu mengikuti petunjuk. Pilihan olahraga yang sesuai untuk anak di usia ini adalah lari, berenang, gymnastic, hiking hingga sepak bola.

3. Anak di atas 10 tahun

Keterampilan motoriknya sudah semakin kompleks dan anak sudah mampu memahami strategi dalam olahraga. Dengan pertumbuhannya yang semakin cepat, fisik anak sudah semakin kuat dan siap mengikuti olahraga yang lebih menantang.

Alternatif olahraga

Hal yang perlu dicatat dalam mendukung anak berolahraga adalah hindari untuk menghindari spesialisasi jenis olahraga, karena hal ini hanya akan menyebabkan anak bosan dan stres. Biarkan anak bereksperimen dengan berbagai pilihan olahraga yang sesuai minatnya juga.

Berikut adalah beberapa pilihannya:

  • Bersepeda

Bersepeda memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah memberi rasa kebebasan, kemandirian, dan kebanggaan pada diri anak. Selain itu bersepeda dari sisi kesehatan juga meningkatkan kekuatan kaki, keseimbangan, mengontrol berat badan, serta memperkuat fungsi kerja jantung (kardiovaskular).

  • Memanah

Olahraga ini sangat baik untuk melatih fokus, keterampilan, kesigapan dan,  ketangkasan anak. Dalam melakukan aktivitas ini, anak memerlukan instruksi khusus dan juga tempat terbuka yang cukup luas.

  • Tenis Meja

Dikenal juga dengan permainan ping-pong di kalangan pemula. Untuk berolahraga tenis meja, diperlukan peralatan khusus seperti meja tenis, raket tenis meja (bet) dan bola. Tenis meja juga sering dimainkan secara kompetitif.

  • Lari

Baik untuk menjaga stamina anak. Olahraga ini juga tak memerlukan biaya besar dan bisa dilakukan oleh siapapun. Meski bisa dilakukan secara perorangan, lari akan jauh lebih baik apabila dibimbing oleh seorang instruktur.

  • Yoga

Anak tak perlu keterampilan khusus untuk beryoga. Yoga dapat memberikan keseimbangan, menjaga kesehatan mental anak, dan menjauhkan mereka dari stres yang berlebihan.

  • Berseluncur (skating)

Meskipun memerlukan budget yang lebih besar, namun olahraga ini memang populer di kalangan anak-anak karena sangat menyenangkan. Banyak manfaat yang bisa ditemukan dalam olahraga berseluncur ini. Contohnya dapat mengembangkan kesabaran dan mendorong koordinasi refleks anak. Selain itu, kekuatan otot serta kesehatan kardiovaskular anak pun lebih terjaga.

Selain menyesuaikan jenis olahraga dengan usia anak, beri kesempatan pada anak untuk menentukan sendiri pilihan olahraga yang ia minati. Jangan memaksakan anak untuk melakukan olahraga kompetitif jika ia tak ingin. Dengan demikian, anak akan senang berolahraga dan terjaga kesehatannya.

Referensi:

 

Tag Terkait
olahraga mood
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan