Suka Mangkir Saat Jam Belajar
Anissa Aryati | 25 Juli 2020
Diajak main cepat, giliran diajak belajar selalu ada saja alasannya. Kalau pun mau belajar sebentar sebentar ia akan melirik ke arah jam dinding seolah ingin pelajarannya cepat-cepat disudahi. Anak-anak ada kalanya memang bersikap seperti itu dan banyak orangtua mengeluhkan masalah perilaku anak yang suka mangkir saat jam belajar.
Penyebab anak mangkir belajar
Anak memiliki tipikal yang berbeda dalam menyingkapi ajakan orangtua untuk belajar. Ada anak yang senang dan menikmati proses belajar sehingga mereka betah berlama-lama mengerjakan tugas. Sebaliknya ada juga anak yang kurang suka diajak untuk berlajar. Reaksi dan ekspresi wajah mereka berubah menunjukkan ekspresi tidak suka. Anak suka mangkir saat jam belajar belum tentu anak malas. Bukan berarti pula ia kurang pandai. Orangtua perlu mencari tahu apa yang membuat anak bersikap demikian.
Anak mangkir saat jam belajar bisa dikarenakan merasa bosan
Rasa bosan anak bisa muncul ketika suasana belajar tidak mendukung. Anak tidak suka belajar karena banyak orang lalu lalang, banyak suara berisik dari orang yang mengobrol, suara TV yang keras, ruangan panas, atau yang lainnya. Dalam hal ini orangtua perlu memfasilitasi tempat belajar yang tenang agar anak dapat berkonsentrasi.
Anak tidak suka dengan tugas yang itu itu saja
Mengulang pelajaran yang sama tiap hari tentu tidak menyenangkan bagi anak. Dalam hal ini orangtua bisa memberikan materi pelajaran selang seling untuk anak. Dimulai dari pelajaran yang mudah dan disukai anak baru selanjutnya masuk pada materi yang lebih serius.
Anak tak mengerti bagaimana cara mengerjakannya
Ada anak yang dengan sekali dijelaskan mengerti, tapi ada anak yang butuh pengulangan dan jeda waktu lebih lama untuk memahami apa yang mereka pelajari. Orangtua perlu menyadari kemampuan tiap anak berbeda. Berikan anak metode yang paling mudah dimengerti oleh anak, misalnya dengan memberikan alat peraga untuk membantunya berhitung.
Jam belajar terlalu lama
Jangan paksakan anak untuk belajar terlalu lama kecuali itu atas kemauannya sendiri. Quality time lebih penting daripada quantity time. Satu dua jam belajar asal dilakukan secara rutin lebih bermanfaat daripada berjam jam namun tak ‘masuk’ di kepala.
Mengatasi sikap mangkir belajar
Menghadapi sikap mangkir anak saat jam belajar, sebaiknya orangtua jangan bersikap terlalu otoriter apa lagi memaksakan anak dengan kekerasan agar ia mau belajar. Berikan pendekatan yang baik agar anak lebih termotivasi dan belajar di rumah menjadi menyenangkan dari pada instruksi yang terlalu kaku.
- Berikan anak perhatian secara proaktif
Orangtua baik ayah maupun ibu bisa mencoba duduk di dekat anak sebelum memulai belajar. Saat belajar berikan waktu anak untuk belajar bersama sebelum memberikan kesempatan untuknya berkegiatan secara mandiri.
- Berikan perhatian secara kontinu
Setiap 10 menit beri anak perhatian positif misalkan, menanyakan apakah ada kendala saat belajar. Bila ada, berikan bantuan pada anak.
Tawarkan hal yang menarik pada anak sebagai selingan di tengah proses belajar semisal membuatkannya teh hangat, jus buah yang segar atau snack yang ia sukai.
- Buat struktur terjadwal pada anak
Berikan anak deadline kapan tugas harus selesai
Berikan hal yang menyenangkan fun things ketika anak berhasil menyelesaikan tugasnya
Buat jadwal untuk mengingat pelajaran apa yang harus ia pelajari saat itu
Berikan anak waktu istirahat pada setiap transisi atau peralihan pelajaran.
Mengetahui penyebab pasti anak suka mangkir saat jam belajar akan membantu orangtua mencari solusi guna mendukung kegiatan belajar anak di rumah. Dengan mengubah metode belajar menjadi menyenangkan maka anak akan merasa rileks dan tidak terpaksa saat diajak belajar. Selamat mencoba!
Materi diambil dari :
Zoom Webinar Anakku.id
Behavior Talk (3) Mencegah Masalah Perilaku Saat Belajar di Rumah dengan Antecedent Based Intervetion (ABI), 18 Juli 2020
Pembicara :
Kunthi Kumalasari Hardi, M.Ed., BCBA.