KESEHATAN ANAK

Vaksinasi Penting di 3 Bulan Pertama

Kegembiraan atas kelahiran si buah hati harus dibarengi dengan kepedulian akan kesehatannya, salah satunya jangan lupa vaksinasi penting di 3 bulan pertama.

Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) | 25 Juli 2020

Bayi baru lahir rentan terhadap berbagai infeksi. Beberapa jenis vaksin harus diberikan sedini mungkin. Kenali berbagai vaksin yang perlu masuk dalam daftar imunisasi si kecil usia 0-3 bulan.

Vaksin Polio

Vaksin dari penyakit lumpuh layuh ini diberikan setelah anak dilahirkan sebelum pulang ke rumah. Selanjutnya pada usia 2 bulan, biasanya bersamaan dengan pemberian vaksin DTP, hingga total sebanyak empat kali sebelum mencapai usia 1 tahun. Vaksin polio amat penting mengingat penyakit ini tak ada obatnya.

DTP

Vaksin dari penyakit Difteri Tetanus dan Pertusis. Vaksinasi DTP diberikan pada umur setelah atau sama dengan 6 minggu. DTP bisa dikombinasikan dengan vaksin hepatitis B atau HiB (combo), bahkan dengan polio. Vaksin ini memerlukan booster (pengulangan untuk memperkuat efek perlindungan) pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Untuk difteri dan tetanus, dilanjutkan pada usia sekolah dasar.

BCG

BCG adalah vaksin untuk mencegah kuman tuberkulosis (TBC). Vaksinasi BCG optimal diberikan pada usia 2-3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin dulu (yaitu tes untuk menguji infeksi TBC). Bila tidak memungkinkan, vaksin tetap dapat diberikan dan diobservasi 7 hari. Bila ada reaksi di lokasi suntikan, perlu pikirkan kemungkinan anak sudah terpapar kuman TB.

Hepatitis B

Virus hepatitis B dapat menular dari ibu ke bayi saat persalinan atau menyusui. Bila terkena di usia anak-anak, sebagian besar akan berkembang menjadi kronik. Vaksin dari penyebab penyakit liver (hati) terbanyak di Indonesia ini dapat diberikan dosis pertama pada 12 jam setelah lahir, dan pada usia 1 bulan, selanjutnya di usia 6 bulan.

Hib 

Haemophilus influenzae type b adalah kuman penyebab meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru), epiglottitis (infeksi saluran napas), dan saluran telinga. Vaksinasi terhadap kuman ini dapat diberikan setelah usia 2 bulan bersamaan dengan DPT (kombo).

PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)

Kuman pneumokokus masih menjadi salah satu penyebab utama radang paru paru pada bayi, bisa pula menyerang susunan saraf pusat dan telinga bagian tengah. 

Vaksin konjugat pneumokokus diberikan pada usia 2, 4, 6, bulan dan diulang pada 12-15 bulan. Jika diberikan di atas 6 bulan, cukup dua kali dengan interval dua bulan.Bagi anak di atas 2 tahun, vaksin pneumokokus hanya diberikan satu kali saja. 

Rotavirus

Rotavirus menyebabkan diare pada bayi, walaupun jarang terjadi pada bayi yang diberi ASI. Pemberiannya melalui cara oral atau ditelan. Dosisnya bisa dua atau tiga kali tergantung jenis vaksinnya, apakah monovalen atau pentavalen. Dosis pertama pada usia 2 bulan, kemudian 4 bulan, dan 6 bulan. Anak yang lebih besar pun dapat diberi vaksin ini. 

Vaksinasi bayi prematur

Beberapa vaksin perlu ditunda pada bayi yang prematur, misalnya vaksin polio oral, berikan setelah bayi prematur berumur 2 bulan. Demikian pula denga DTP, hepatitis B dan Hib. Agar lebih jelas, konsultasikan kembali dengan dokter anak Anda.

Ayo ayah dan ibu, berikan perlindungan Si Kecil dengan memberinya vaksinasi penting di 3 bulan pertama.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan