Tanda-tanda Shaken Baby Syndrome
Desi Hariana | 17 Oktober 2023
Shaken Baby Syndrome (SBS) adalah bentuk dari kekerasan yang dilakukan pada bayi, yang dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan organ tubuh bayi. Hal ini terjadi kala bayi diperlakukan secara kasar dengan mengguncang bagian tubuhnya dengan keras (misalnya di bahu, tangan, atau kaki). Hampir seluruh bayi yang diperlakukan dengan kasar ini pasti menderita gangguan kesehatan serius.
Efek cedera kepala akibat kekerasan yang disengaja, lebih berat dibandingkan akibat benturan atau guncangan yang tidak disengaja. Angka kematian cedera akibat kekerasan sekitar 13%. Anak yang selamat umumnya mengalami ngangguan sarad dan kecerdasan saat berusia lebih dari 6 tahun.
Apa saja tanda-tanda bayi yang mengalami SBS?
Bayi di bawah 1 tahun, terutama di usia 2-4 bulan memiliki risiko tertinggi untuk mengalami cedera akibat shaken baby sybndrome. Mengguncang bayi dengan keras akan menyebabkan efek ‘whiplash’ yang akan mengakibatkan luka internal, termasuk pendarahan di area otak dan mata. Sering kali tidak ada bukti fisik yang dapat menjandi penanda dari luka internal ini.
Beberapa tanda pada kasus SBS (dari yang sangat kuat, hingga lebih ringan):
- sikap tidak responsif terhadap lingkungannya
- kehilangan kesadaran (pingsan)
- gangguan pernapasan (napas tak teratur atau bahkan tidak terdengar bernapas)
- tidak ditemukan denyut nadi
- pola tidur yang buruk, atau sulit dibangunkan
- muntah
- kejang
- rewel
- menangis yang tak terkontrol
- sulit ditenangkan
- sulit menyusu atau makan.
Apa pemicu orang dewasa melakukan kekerasan pada bayi?
Umumnya kerasan pada bayi yang menjadi penyebab shaken baby syndrome ini dilakukan oleh orangtua atau pengasuh bayi. Sebagian besar karena tidak mampu mengatasi rasa frustrasi akibat bayi yang masih sering menangis atau sulit untuk ditenangkan. Itu sebabnya mengapa diperlukan wawancara yang mendalam dengan orangtua anak ketika terjadi kasus SBS.
Apa saja faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami SBS?
Ada beberapa faktor pada orangtua maupun pengasuh, yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami shaken baby syndrome, antara lain:
- Memiliki ekspektasi yang tidak realistis mengenai tumbuh kembang bayi maupun cara merawat bayi.
- Pernah mengalami kekerasan semasa kanak-kanak.
- Pernah menjadi korban atau saksi dari peristiwa kekerasan dalam rumah tangga.
- Menjadi single parents atau orangtua tunggal (yang umumnya mengalami tekanan yang lebih tinggi).
Bayi juga dapat memiliki beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ia mengalami SBS, yaitu:
- Memiliki riwayat pernah mengalami kekerasan.
- Lahir prematur atau memiliki disabilitas.
- Memiliki banyak saudara kandung.
- Berusia di bawah 6 bulan.
- Sering menangis dan/atau sulit ditenangkan ketika menangis.
Apa yang perlu kita lakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan dan shaken baby syndrome pada bayi?
- Pertama-tama, sebagai orangtua, Anda perlu memastikan tidak memiliki gangguan mental yang dapat mengakibatkan sikap kasar pada bayi. Hal ini juga penting menjadi syarat utama bagi pengasuh anak.
- Hindari bermain atau bercanda dengan cara mengayunkan bayi pada lengan atau anggota tubuh lain, mengguncang, atau melempar tubuh bayi.
- Pelajari cara yang tepat untuk menenangkan bayi yang sedang menangis keras, pelajari polanya juga, sehingga Anda akan lebih siap.
- Manfaatkan support system yang kita miliki untuk membantu saat ‘sudah tidak tahan’ menghadapi anak yang menangis, misalnya kakek/nenek, atau tante si bayi. Menjauh sebentar dari bayi yang sedang rewel akan membuat Anda merasa lebih tenang.
- Tanamkan pada diri sendiri bahwa Anda bukan orangtua yang buruk apabila anak sering menangis, karena menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya.
- Memberikan dukungan pada sesama orangtua lainnya, hal ini juga penting karena dapat membantu mereka menghadapi bayi yang sering menangis atau rewel.
Shaken baby syndrome adalah kondisi kesehatan yang seharusnya bisa kita cegah sejak awal. Waspadai juga jika di lingkungan kita terjadi kekerasan terhadap bayi atau kondisi yang mencurigakan sehingga perlu segara dilakukan intervensi.
Referensi: