MITOS & FAKTA

Tentang Kesuburan

Banyak persepsi tentang kesuburan perempuan maupun laki-laki yang beredar di masyarakat dan ternyata kurang atau bahkan tidak tepat. Apa saja mitos dan fakta tentang kesuburan tersebut? Yuk kita bahas lebih lanjut.

Desi Hariana | 28 Desember 2020

Bagi pasangan yang sudah begitu lama ingin mendapat keturunan, isu kesuburan ini sering menjadi topik yang meresahkan. Kadang karena begitu ingin segera hamil, pendapat dari manapun diterima dan diyakini kebenarannya. Padahal banyak hal yang belum bisa dipastikan kebenarannya, bahkan bisa jadi pemahaman tersebut salah kaprah. Berikut beberapa mitos dan fakta tentang kesuburan yang perlu Anda ketahui.

1. Kehamilan biasanya akan terjadi setelah berusaha selama tiga bulan.

Mitos: Terjadinya pembuahan pada setiap pasangan tentu akan berbeda-beda rentang waktunya. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti usia, pola hidup, kesehatan organ reproduksi, dan lain sebagainya. Memang benar bahwa banyak yang berhasil hamil setelah tiga bulan (sekitar 60%), namun selebihnya ada yang baru bisa hamil setelah 1 tahun berusaha atau bahkan lebih. Ibu yang sudah berusia di atas 35 tahun juga perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum memutuskan hamil untuk memastikan bayi yang dikandung sehat.

2. Kesuburan adalah masalah perempuan.

Mitos: Pemahaman ini terdengar ‘kolot’ dan sangat tradisional dalam budaya patriarki. Kesuburan adalah masalah laki-laki dan perempuan. Pembuahan adalah tanggung jawab dua orang, bukan cuma satu pihak. Faktor yang mengganggu kesuburan pada laki-laki antara lain sperma yang jumlahnya sedikit, sperma bukan ‘perenang cepat’, atau masalah di kantung sperma. Sedangkan pada perempuan masalah yang sering muncul adalah masalah ovulasi yang tidak reguler, ada kista atau miom di uterus yang dapat mengganggu pembuahan, dan lain sebagainya.

3. Usia tak memengaruhi kesuburan laki-laki.

Mitos: Tak hanya perempuan yang mengalami penurunan tingkat kesuburan seiring dengan bertambahnya usia. Menurut Dr. Mark Surrey, seorang ahli reproduksi yang juga Direktur Medis di Southern California Reproductive Center, Amerika Serikat, perempuan secara signifikan akan mengalami penurunan tingkat kesuburan di rentang usia 32-37 tahun. Sedangkan laki-laki setelah berusia 40 tahun juga akan mengalami hal yang sama.

4. Pola hidup sehari-hari akan memengaruhi kesuburan pasangan.

Fakta: Hal ini sangat tepat. Pola hidup yang Anda jalani sehari-hari akan sangat memengaruhi kesehatan, termasuk juga tingkat kesuburan. Cobalah untuk selalu berolahraga dengan teratur, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, serta menghindari stres. Selain itu, beberapa hal yang wajib juga untuk dihindari adalah:

  • minum minuman beralkhohol
  • merokok
  • kurang tidur.

5. Mengangkat kaki selama 20 menit setelah berhubungan intim membuat perempuan segera hamil.

Mitos: Percaya atau tidak, sperma secara kimiawi telah ‘diprogram’ untuk segera mencari sel telur sesaat setelah masuk ke dalam rahim perempuan. Jadi, bisa dibilang, jutaan sperma yang dikandung oleh setiap cc air mani itu tidak mengikuti konsep gravitasi bumi. Apapun posisi saat berhubungan intim, kemungkinan untuk hamil akan tetap ada. Mungkin memang dapat membantu jika perempuan menaruh bantal di bawah panggul saat berhubungan intim untuk memudahkan sperma masuk ke dalam uterus, namun tak perlu sampai mengangkat bagian tubuh manapun ke atas agar lebih cepat hamil. Malah kemungkinan kaki Anda akan terasa kebas karenanya.

6. Adopsi bayi akan ‘memancing’ perempuan lebih mudah hamil.

Mitos: Keyakinan bahwa mengadopsi bayi akan membuat perempuan cepat hamil sifatnya murni sugesti. Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa persepsi atau asumsi ini memang terbukti benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Mengadopsi seorang anak bukanlah perkara mudah dan di dalamnya ada tanggung jawab orang tua angkat untuk mengasuh dan membesarkan hingga ia dapat mandiri. Sangat disayangkan jika upaya mengadopsi ini hanya dijadikan ‘pancingan’ agar pasangan bisa hamil.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan