Tes Pendengaran Anak
Anissa Aryati | 14 september 2020
Bayi baru lahir akan menjalani beragam prosedur medis untuk memastikan kondisi kesehatannya baik. Salah satu yang diperiksa adalah indera pendengaran.
Untuk mengetahui apakah indera pendengaran bayi berfungsi dengan baik dilakukan tes sebelum ibu dan bayi pulang ke rumah. Jika bayi bermasalah dengan organ pendengaran maka dokter akan menyarankan uji pendengaran tiga bulan berikutnya. Namun ibu tak usah berkecil hati, bisa jadi ini hanya gangguan yang memerlukan perawatan.
Tanda ada gangguan
Mendeteksi pendengaran bayi yang baru lahir atau anak di bawah 2 tahun mengalami gangguan kadang memang tak mudah. Meski demikian bukan berarti gejala atau tanda adanya gangguan pada pendengaran anak tak bisa dikenali oleh orang tua. Coba cermati, bila Si Kecil:
- Saat tidur tidak bereaksi meskipun ada suara yang cenderung keras dari televisi atau musik.
- Saat terjaga tidak terkejut, terganggu atau menangis bila tiba-tiba ada suara keras seperti petir, petasan atau yang lainnya.
- Pada anak yang berusia lebih besar bila diipanggil atau diajak bercanda tidak merespon.
- Anak belum mampu menirukan suara atau mengucapkan beberapa kata sederhana pada usia 12 bulan.
Bagaimana penanganannya?
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak. Pemeriksaan dan tes pendengaran anak secara fisik diperlukan guna memastikan kondisinya. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa pemeriksakan dan tes pendengaran anak secara menyeluruh perlu kiranya dilakukan secara rutin pada kisaran usia empat hingga 10 tahun. Tes perlu lebih sering dilakukan apabila anak mengalami gangguan pendengaran.
Dalam pemeriksaan dan tes pendengaran anak akan melibatkan seorang audiolog dan dokter spesialis THT untuk membantu memastikan kondisi pendengaran anak. Audiolog akan fokus pada diagnosis, dan penanganan gangguan pendengaran. Sementara dokter THT untuk pemeriksaan secara menyeluruh pada telinga, hidung, dan tenggorokan. Melalui berbagai tes yang dilakukan akan diketahui bermacam sebab yang sering menimbulkan gangguan pada pendengaran.
Mungkin ini penyebabnya
- Gangguan pendengaran bisa disebabkan penumpukan cairan di telinga tengah.
- Gangguan pendengaran bisa disebabkan penyakit umum seperti pilek.
- Infeksi saat bayi saat berada dalam kandungan, seperti Rubella atau sitomegalovirus (CMV) dapat pula menyebabkan gangguan pendengaran pada anak.
- Kondisi bawaan akibat cedera kepala yang parah dan operasi kepala juga berisiko menimbulkan efek pada pendengaran.
Jenis tes pendengaran anak diberikan dengan mempertimbangkan usia dan gejala. Untuk bayi dan anak kecil, pengujian melibatkan penggunaan sensor untuk mengukur pendengaran tanpa memerlukan respon verbal. Pada anak yang lebih besar tes suara diberikan untuk memeriksa respons terhadap nada, volume, dan tingkat kebisingan. Untuk lebih jelasnya, ibu dapat menghubungi dokter spesialis THT anak, bila mencurigai adanya gangguan pendengaran pada Si Kecil.
Referensi :
- https://www.nhs.uk/conditions/hearing-tests-children
- https://medlineplus.gov/lab-tests/hearing-tests-for-children/