KESEHATAN KELUARGA

Tes Pengujian Covid-19

Beberapa tahap tes pengujian Covid-19 pada dasarnya untuk melihat secara jelas siapa yang terinfeksi dan butuh isolasi.

Anissa Aryati | 20 April 2020

Jumlah orang yang terjangkit virus Covid-19 dari hari ke hari terus bertambah. Mengurangi risiko penyebaran, di bebeberapa lokasi publik mulai diberlakukan pengecekan suhu dan rapid test. Bagaimana prosedur yang harus dilakukan untuk memastikan apakah seseorang terserang Covid-19?

Jenis pengujian Covid 19

Pada dasarnya tes pengujian Covid-19 adalah tes diagnostik yang menggunakan berbagai jenis sample untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2. Ada 2 jenis tes yang biasa digunakan, yakni rapid diagnostic test (RDT) dan polymerase chain reaction (PCR).

Rapid diagnostic test biasa disebut dengan rapid test merupakan skrining awal untuk mendeteksi keberadaan protein virus (antigen). Pengujian tes dilakukan dengan pemeriksaan darah untuk melihat antibodi dalam tubuh apakah mengalami infeksi virus atau tidak. Tingkat sensitivitas tes ini diperkirakan sekitar 34-80%.

Pemeriksaan swab merupakan rangkaian pemeriksaan PCR. Petugas kesehatan akan melakukan swab (mengusap) bagian belakang tenggorokan untuk mengambil sample air liur, cairan dari saluran pernapasan bawah. Pengujian PCR akan bekerja untuk mendeteksi bahan genetik spesifik yang ada di dalam virus. Tes PCR pada dasarnya tidak memakan waktu lama hasilnya bisa diperoleh dalam waktu kurang dari 1 jam.  

Dalam kasus Covid 19 pengujian molekuler seperti PCR  dengan menggunakan sample saluran pernapasan lebih direkomendasikan untuk identifikasi dan konfirmasi laboratorium. PCR memiliki standar yang bisa diandalkan dalam mendiagnostik virus karena sensitivitasnya yang cukup baik pada tahap awal infeksi. 

Terkait pengujian PCR dosen senior mikrobiologi University of Sussex, Dr. Edward Wright mengungkap bahwa saat Ini tes yang paling banyak digunakan untuk Covid-19 adalah PCR.  Tes ini dapat mendeteksi RNA-virus atau genetik virus. Jika ditemukan virus, berarti seseorang telah terinfeksi virus secara aktif. Dalam hal ini orang tersebut perlu mendapatkan isolasi, begitupun dengan orang-orang yang pernah kontak perlu pula dikarantina.

Pengujian mandiri

Di beberapa negara maju yang terdampak virus corona seperti di Amerika Serikat dan Korea Selatan beberapa produsen uji diagnostik telah mengembangkan dan menjual suatu perangkat uji yang bisa dilakukan secara mandiri. Sebelum seorang membeli alat ini akan dilakukan tes baik secara online maupun langsung tergantung cara pembelian yang akan dilakukan. Apabila membeli online maka tes dilakukan secara online demikan pula sebaliknya. 

Tes Covid-19 ini merupakan skrining awal untuk menentukan seorang terpapar virus atau tidak. Jika hasilnya positif, maka mereka akan menerima kit untuk pengambilan sample nasofaring. Yang bersangkutan akan dipandu untuk melakukan swab sendiri, memasukkan hasil swab tersebut ke dalam botol dan dikirim ke laboratorium diagnostik yang sudah memiliki izin untuk menganalisis PCR. Selanjutnya, setelah hasilnya keluar maka mereka langsung ditangani oleh tim medis.

Referensi :

  • https://www.google.com/amp/s/www.livescience.com/amp/how-coronavirus-test-work-html
  • https://www.who.int/news-room/comentaries/detail/advice-on-the-use-of-point-of-care-immunodiagnostic-test-for-covid-19
  • https://www.medicaldevice-network.com/features/types-of-covid-19-test-antibody-pcr-antigen/
  • https://www.sciencemag.org/news/2020/03/standard-coronavirus-test-if-available-works-well-can-new-diagnostics-help-pandemic#
  • https://www.google.com/amp/s/spectrum.ieee.or/the-human-os/biomedical/diagnostics/how-do-coronavirus-tests-work.amp.html
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan