PSIKOLOGI ANAK

Trik Berkomunikasi dengan Anak

Komunikasi dengan anak berperan penting dalam perkembangan psikologisnya. Namun dibutuhkan trik agar anak mau menerima pesan-pesan yang kita sampaikan dengan cara positif.

Karina Adistiana, M.Psi. | 17 Januari 2020

Sebenarnya, kedekatan orangtua-anak dimulai sejak dini dengan menjalin komunikasi efektif. Ketika komunikasi anak dan orangtua berjalan efektif, anak dapat mengembangkan konsep diri positif dan kepercayaan diri. Khususnya ketika orangtua juga menampilkan rasa menghargai anak.

Komunikasi dan kedekatan orangtua-anak turut memengaruhi perkembangan emosi anak. Orangtua perlu memanfaatkan semua kesempatan yang tersedia untuk membangun hubungan sehat dengan anak melalui komunikasi one on one. Komunikasi ini dilakukan hanya berdua antara salah satu orangtua dan salah satu anak. Cara ini membantu orangtua untuk mengenal lebih dalam karakter setiap anak, juga perasaan dan harapan anak terhadap mereka.

Pada saat melakukan komunikasi one on one dengan anak, ingatlah beberapa hal berikut ini:

The Do’s

  • Hargai keinginan anak. Termasuk jika ia sedang tidak mau bicara.
  • Bicara dengan suara jelas, terdengar, dan tidak terlalu cepat. Berhati-hatilah dengan intonasi suara Anda, sehingga tidak terdengar seperti sedang marah.
  • Atur bahasa tubuh. Fokus pada anak dengan berusaha agar tinggi mata Anda selevel dengan anak. Bila perlu, berlutut ketika bicara dengan anak kecil.
  • Selipkan humor untuk mencairkan suasana dan matikan televisi dan gawai.
  • Sesekali, dengarkan dan tanggapi kata-kata anak dengan kalimat yang positif.
  • Apresiasi kesediaan anak untuk berbagi, selain lewat pujian, juga dengan memeluk dan mencium anak sebelum membahas isi pembicaraan.
  • Tanya perasaannya, juga sampaikan mengapa Anda ingin berkomunikasi dengannya, tekankan pada manfaat dan perasaan positif Anda.
  • Gunakan pernyataan terbuka, tanya pendapat dan perasaan anak, bukan sekadar jawaban yang bisa dijawab dengan ya atau tidak.
  • Tanggapi dengan kalimat positif. 
  • Gunakan bahasa yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

The Don’t’s

  • Memaksa anak untuk berinteraksi dengan alasan ‘mumpung ayah/ibu sempat.’
  • Berinteraksi sambil berkomunikasi dengan orang lain melalui gawai.
  • Menghakimi anak, menegur maupun memarahi anak. Mengomentari secara negatif orang-orang yang terlibat dalam cerita anak.
  • Bersikap sok tahu. Ketika anak bertanya hal yang tidak Anda ketahui, tak usah malu mengatakan Anda tidak tahu, lalu ajak ia mencari bersama.
  • Menampilkan emosi negatif melalui bahasa tubuh atau ekspresi wajah.
  • Menginterogasi, menginterupsi, mengkritisi, atau meremehkan cerita dan perasaan anak, misalnya “ah kamu berlebihan.”
  • Meninggalkan anak saat anak masih bercerita.

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan