KESEHATAN KELUARGA

Waspada Terhadap Penyakit Psikosomatis

Apakah akhir-akhir ini Anda atau salah satu anggota keluarga merasa sakit yang tak diketahui penyebabnya? Mungkin Anda perlu waspada terhadap penyakit psikosomatis.

Desi Hariana | 5 Mei 2020

Penyakit psikosomatis (somatic symptoms disorder) dapat dijelaskan sebagai rasa sakit yang muncul akibat sesuatu yang bersifat emosional. Bukan berarti penyakit ini tidak ada atau ‘sekadar khayalan’, tapi perlu ditangani secara berbeda. Kita perlu waspada terhadap penyakit psikosomatis karena jika tidak diatasi dengan baik dan tuntas, akan menyebabkan kondisi berulang pada penderitanya, bahkan berubah menjadi depresi.

Berawal dari stres

Saat menghadapi sesuatu yang menegangkan, kita akan mengalami stres. Ada stres yang mendorong kita untuk semangat terus maju (eustress), misalnya saat bermain roller coaster atau ketika berhasil melakukan sebuah pekerjaan. Namun ada juga stres yang ‘buruk’ seperti perpisahan dengan orang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, mengalami kecelakaan, dan lain sebagainya.

Orang mengatasi stres dengan cara yang berbeda; ada yang mencurahkan perasaan pada orang yang dipercaya, melakukan hobi, berteriak, atau bahkan tidur. Ada juga yang kesulitan mengatasi stres sehingga otak memberi sinyal berupa rasa sakit secara fisik. Rasa sakit inilah yang dinamakan penyakit psikosomatis.

Kondisi #dirumahaja dapat menyebabkan penyakit psikosomatis

Berada dalam rumah, bahkan di satu ruangan terus menerus dapat memicu seseorang stres. Saat ini, pandemi COVID-19 sudah berjalan lebih dari sebulan dan belum menunjukkan tanda akan membaik dalam waktu dekat. Hal ini menyebabkan anggota keluarga harus tetap berada di rumah, stres tidak hanya datang dari perasaan ‘terkungkung’, tapi bisa juga dari beban yang harus dilakukan. 

Hal-hal yang dapat membuat kita stres semasa masa isolasi bersama ini misalnya karena harus melakukan semua pekerjaan di rumah; mengawasi anak mengerjakan tugas SFH (study from home), menjalani kondisi WFH (work from home), bahkan kemungkinan mengalami PHK. Ketidakpastian akan masa depan serta kapan wabah ini berakhir pun dapat membuat siapapun stres.

Perlu penanganan segera

Waspada terhadap penyakit psikosomatis yang memiliki gejala sebagai berikut:

  • Sakit di bagian tubuh tertentu, merasa sesak napas, atau gejala yang lebih umum seperti lelah atau lemas.
  • Tidak bisa diidentifikasi berhubungan dengan kondisi medis apapun, misalnya kanker atau sakit jantung.
  • Gejala dapat muncul hanya satu, beberapa rasa sakit bersamaan, atau sakit yang bervariasi.  
  • Gejala yang muncul juga dapat terasa ringan, sedang, bahkan parah. 

Tentu saja, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan ahli medis untuk mencari tahu apakah sakit yang dirasakan berhubungan dengan kondisi fisik atau tidak. Jika ternyata tidak ditemukan penyebab apapun melalui serangkaian tes, dokter kemungkinan akan bertanya apakah pasien berada dalam kondisi stres. Jika ada indikasi penyakit psikosomatis, maka dokter akan merujuk pasien ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut. 

Anda tak perlu merasa berkecil hati. Penyakit psikosomatis bukanlah penyakit ‘khayalan’, penyakit ini memang benar-benar ada dan harus ditangani segera agar Anda dan keluarga dapat menjalani hari-hari yang bebas dari rasa sakit. 

Referensi:

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/somatic-symptom-disorder/symptoms-causes/syc-20377776
  • https://www.verywellmind.com/depression-can-be-a-real-pain-1065455

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan