KESEHATAN IBU

Waspadai Flek Saat Hamil

Hal yang paling ditakutkan oleh ibu hamil adalah melihat flek pada pakaian dalamnya. Flek atau spotting sesungguhnya tidak selalu menjadi pertanda keguguran. Berikut adalah hal-hal yang perlu diwaspadai ketika terjadi flek dalam kehamilan.

Desi Hariana | 7 Maret 2022

Ibu perlu memahami bahwa flek saat hamil berbeda dengan perdarahan (bleeding). Flek adalah munculnya noda berwarna pink, merah, atau cokelat tua di pakaian dalam atau pantyliner, jumlahnya pun sangat sedikit. Sedangkan perdarahan lebih mirip dengan menstruasi dimana ibu harus menggunakan pembalut untuk mengatasi darah yang keluar. Jika ini terjadi, segera pergi ke IGD atau dokter karena dapat menjadi penanda adanya kondisi yang serius pada kehamilan.

Flek di trimester pertama

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, sekitar 15-20% ibu hamil timbul flek pada trimester pertama. Studi lain menunjukkan bahwa flek umumnya terjadi pada minggu keenam dan ketujuh kehamilan. Penyebab flek di trimester pertama antara lain:

  • Menempelnya embrio pada dinding rahim ibu (implantation bleeding). Ini juga dapat menjadi pertanda awal kehamilan. Umumnya flek yang muncul berwarna pink muda hingga cokelat gelap dan bisa terjadi beberapa jam hingga tiga hari. Flek akan berhenti dengan sendirinya.
  • Kehamilan di luar rahim (ectopic pregnancy). Kondisi ini perlu ditanggapi sebagai darurat medis. Flek yang muncul dapat berubah menjadi perdarahan disertai rasa sakit di area panggul, lemas, pusing, perasaan akan pingsan, tekanan di area anus.
  • Keguguran. Perdarahan bisa disertai kram perut ataupun tidak. Gejala lainnya meliputi sakit punggung bagian bawah, muncul lendir berwarna putih-pink, kontraksi, kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) menurun drastis ketika dites.
  • Hal lainnya, seperti perubahan hormonal pada ibu hamil, efek setelah melakukan hubungan intim, atau infeksi.

Flek di trimester kedua

Pada trimester ini, flek lebih sering terjadi akibat iritasi di leher rahim, misalnya setelah berhubungan intim atau pemeriksaan leher rahim. Kemungkinan lainnya adalah adanya polip di area leher rahim. Flek mungkin terjadi di trimester kedua karena terjadi peningkatan aliran darah pada jaringan sel di area leher rahim.

Flek di trimester ketiga

Memasuki masa terakhir kehamilan, ibu hamil perlu lebih waspada terhadap munculnya flek. Selain beberapa penyebab munculnya flek di kehamilan trimester kedua, pada trimester terakhir ini flek juga dapat menjadi penanda awal akan terjadinya kelahiran.

Namun jika terjadi perdarahan berat, ibu hamil perlu segera mencari bantuan medis karena dapat menjadi penanda posisi plasenta menutupi jalan lahir (placenta previa), kelahiran prematur, lepasnya plasenta, dan kondisi serius lainnya.

Pemeriksaan ke dokter

Baik flek maupun perdarahan, sebaiknya informasikan pada dokter obgyn ketika melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan ke dokter obgyn umumnya dilakukan sebulan sekali pada trimester pertama dan kedua, sedangkan pada trimester kedua menjadi dua minggu sekali.

Sekiranya dicurigai adanya kondisi yang serius, dokter akan memeriksa kehamilan ibu secara menyeluruh dan menjelaskan langkah penanganan yang perlu dilakukan. Namun umumnya ketika terjadi flek saat hamil, dokter akan menyarankan beberapa hal berikut ini:

  • bed rest atau lebih banyak beristirahat
  • mengurangi waktu berdiri
  • menghindari dehidrasi dengan minum air yang cukup
  • membatasi aktivitas fisik
  • mengangkat kaki saat ada waktu
  • menghindari mengangkat barang berat (terutama di atas 4 kg).

Berita baiknya, sebagian besar ibu hamil yang mengalami flek saat kehamilan tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti, dan dapat melahirkan secara normal. Namun akan lebih baik jika ibu tetap mewaspadai flek saat hamil.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan