TIP SERU

Memilih Kegiatan Ekstrakurikuler yang Tepat

Anak Anda yang baru masuk sekolah sedang menikmati dunia barunya. Punya teman baru, kegiatan baru, lingkungan baru, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler—atau sering disebut ekskul.

Desi Hariana | 19 September 2019

 

Kegiatan ekskul bermanfaat untuk menyalurkan minat dan bakat seseorang. Dengan aktif di ekskul, anak dapat menunjukkan kecerdasannya dalam bentuk yang lain. Bahkan kini prestasi tambahan dalam bidang ekskul pun dapat menjadi nilai plus di akhir tahun ajaran, baik dari sekolah maupun guru.

Sebelum memilih ekskul, hendaknya orangtua menyadari bahwa kegiatan ekskul ini dijalankan oleh anak. Jadi, jangan lupa untuk mengajaknya ikut memilih kegiatan ekskul apa yang ingin ia masuki. Tanya kepada anak, kegiatan mana yang menarik minatnya, dan apa alasannya. Anda boleh saja menawarkan pilihan lain berikut alasannya, agar anak terbuka wawasannya. Orangtua hanya bertugas mengarahkan, sesuai dengan bakat dan minat anak.

Berikut tipnya:

  • Sesuaikan dengan minat, bakat, hobi, dan kemampuan anak

Hindari ikut bergabung hanya karena minat tanpa melihat bakat dan kemampuan yang ada sehingga tidak memberikan sesuatu yang maksimal. Misalnya memilih basket, padahal fisik anak tidak kuat.

  • Lihat jadwalnya

Apakah bentrok dengan jadwal yang sedang berjalan. Biasanya ekskul rutin dilakukan pada hari Sabtu atau Jumat sore. Jangan sampai bentrokan jadwal ini mengganggu aktivitas yang lain, misalnya les matematika atau mengaji.

  • Bukan sekadar ikut-ikutan

Terkadang anak mengikuti ekskul karena diajak teman. Semuanya harus kembali lagi berpegangan pada minat, bakat, kemampuan, dan jadwal yang sudah ada. Jika hanya ikut-ikutan, kemungkinan besar keikutsertaan anak tidak akan berlangsung lama.

  • Jangan mengusik kegiatan belajar

Hindari kegiatan ekskul yang akhirnya malah mengganggu kegiatan belajar yang utama. Contohnya karena anak terlalu capek dan sibuk dengan ekskul futsal, anak malah jadi jarang belajar dan mengerjakan PR. Dalam jangka panjang kondisi ini bisa membuat nilai anak menurun.

  • Siapa saja yang terlibat?

Kenali siapa pembimbingnya, siapa pelatihnya, siapa pesertanya. Suatu waktu Anda bisa saja terlibat mendukung keiatan tersebut, atau berdiskusi dengan para pembimbing tentang kemajuan anak di ekskul tersebut.

  • Bicarakan dengan guru

Guru menjadi ‘mata’ orangtua di sekolah. Minta juga pendapat mereka tentang ekskul apa yang cocok untuk anak Anda. 

 

Kegiatan ekskul membangun kepercayaan diri anak, selain itu anak juga dapat belajar bagaimana menata waktunya dengan baik. Jika anak kelihatan justru tidak menikmati kegiatan ekskulnya, ada baiknya beralih ke ekskul lain. Atau justru jika anak ingin memilih dua ekskul sekaligus, asalkan ia bisa mengatur waktunya dengan baik, berikan kesempatan.

Ekskul yang menyenangkan akan membuat anak bersemangat ke sekolah. Dan yang paling penting, mereka belajar bagaimana bersosialisasi dan menata waktunya dengan baik. 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan